Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Thursday, September 8, 2011

Kain kafan dari Turin adalah sejenis kain linen yang bercapkan wajah seorang pria yang tampaknya meninggal karena penyaliban. Umat Kristiani di dunia mempercayainya sebagai kain kafan Yesus Kristus. Saat ini kain kafan tersebut disimpan di Katedral St John the Baptist di Turin, Italia.
Meskipun banyak penyelidikan ilmiah yang dilakukan untuk mengungkap hal itu, namun hingga detik ini tidak seorang pun mampu menjelaskan bagaimana gambar wajah itu bisa berada pada kain kafan tersebut. Tes radiocarbon menyebut kain kafan tersebut berasal dari abad pertengahan, namun hasil tes radiocarbon itu diragukan.


Kain Kafan dari Turin


Sebelum abad pertengahan, muncul laporan bahwa kain kafan tersebut adalah gambar Edessa -laporan itu setidaknya sejak abad ke-4. Selain itu ada juga kain lain (sudarium) dikenal bahkan dari zaman Alkitab (Yohanes 20:7), bahwa kain digunakan untuk menutupi kepala Kristus ketika dikubur.
Sebuah studi 1999 oleh Mark Guscin, seorang anggota tim investigasi yang multidisiplin dari Pusat Sindonology Spanyol, meneliti hubungan antara dua kain. Berdasarkan sejarah, forensik patologi, kimia darah (yang sudarium juga dilaporkan jenis noda darah AB), dan pola noda, ia menyimpulkan, dua kain tersebut digunakan menutupi kepala yang sama dalam dua waktu berdekatan.
Avinoam Hector (seorang peneliti dari Universitas Ibrani Yerusalem) sependapat dengan analisis ini, menambahkan bahwa serbuk sari di sudarium cocok dengan kain kafan.
Betapapun semua hasil-hasil penelitian ini belum bisa mengungkap sepenuhnya tentang kain kafan dan wajah di dalamnya.


Ini fenomena aneh dan mencengangkan yang terjadi di tengah laut Pasifik Selatan. Hamparan pasir seolah pantai mengambang di tengah laut Pasifik Selatan. Fenomena ajaib ini ditemukan oleh Maiken yang tengah traveling dengan yacht di tengah laut Pasifik Selatan. Dari kejauhan dia melihat hal yang aneh, seolah ada hamparan pantai padahal ia berada di tengah laut. Ketika yachtnya mendekati objek aneh itu, ia pun luar biasa terkejut, ternyata yang dikiranya pantai itu adalah hamparan pasir yang mengambang.


Fenomena ini dirasanya sungguh aneh. Karena seharusnya pasir akan tenggelam jika berada di air.Yang lebih aneh lagi, kumpulan pasir itu bergerak, artinya, hanyalah mengambang di laut, berarti bukan daratan berpasir. Berarti juga berat jenis pasir ‘aneh’ itu lebih ringan dari air sehingga tidak tenggelam.




Apa yang terjadi sebenarnya?





Sementara dari kejauhan tampak deretan gunung api di tengah laut Pasifik Selatan puncaknya sedang mengepul asap. Diduga, dari semburan gunung api itulah pasir-pasir yang mengambang ini. Pasir ini adalah batu-batuan vulkanik dari gunung api itu. Tapi kepastian dari fenomena ajaib ini belum didapat, masih harus menunggu penelitian dari para ahli gunung berapi. Akankah kumpulan pasir itu kelak menjadi pulau baru??

Fenomena laut terbelah dua adalah satu perkara yang jarang berlaku. Namun kisah di bawah ini tetap tidak dapat menandingi kisah Nabi Musa yang membelah laut ketika dikejar oleh tentera Firaun. Kejadian laut terbelah ini berlaku di Pulau Jindo, wilayah Jeollanam-do di kawasan barat daya Korea Selatan. Pulau ini adalah yang ketiga terbesar di negara itu dan terletak berhampiran pulau Jejudo dan Geojodo.

Bayangkan dalam tempoh sejam, anda dapat menyaksikan kekuasaan Ilahi apabila lautan yang sebelum ini dipenuhi air dan secara tiba-tiba terbelah dan membentuk laluan sementara sepanjang 2.8 kilometer dan selebar 40 hingga 60 meter.






sumber : http://syamsul-meiji.blogspot.com/2010/11/laut-terbelah-dua-di-korea-media-siber.html

;;

Template by:
Free Blog Templates